Ilustrasi bendera Chad. (Pixabay.com/jorono)
Melansir VOA News, protes itu membuat pemerintah mengumumkan penerapan jam malam dari pukul 18:00 hingga 06:00 sampai ketertiban pulih sepenuhnya di N'Djamena, Moundou , Doba, dan Koumra.
Kebzabo juga menghentikan aktivitas publik oleh semua partai politik dan organisasi masyarakat sipil, termasuk Partai Transformers, Partai Sosialis Tanpa Batas, dan Partai Wakit Tamma. Dia mengatakan, pengunjuk rasa dapat dituntut atas kematian, pencurian senjata, dan perusakan gedung serta kendaraan umum.
Kelompok hak asasi, Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia dan Amnesty International, menyebut pasukan kemanan menggunakan kekerasan selama mengamankan aksi dengan menembak demonstran memakai peluru tajam.
Direktur Afrika Tengah untuk Human Rights Watch, Lewis Mudge, mendorong penyelidikan untuk mengetahui apakah tidankan pasukan keamanan telah menyimpang atau tidak.
Uni Afrika, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Amerika Serikat telah mengecam kekerasan yang dilakukan kepada demonstran dan menyerukan adanya solusi untuk masalah tersebut.