Bandara Ben Gurion, Israel. (Instagram.com/jonsiva)
Ada banyak aksi teror yang telah dilancarkan JRA secara lintas batas di berbagai negara di dunia. Pada tahun 1972, serangan yang terkenal brutal dilakukan di Bandara Lod di Israel (sekarang Bandara Internasional Ben Gurion).
Menurut National Police Agency, serangan itu hanya dilakukan oleh tiga anggota menggunakan senapan otomatis dan granat. Sedikitnya 24 orang tewas dan lebih dari 70 orang lainnya mengalami luka serius dan luka ringan.
Dua anggota JRA tewas dengan bunuh diri sehingga total korban tewas dalam aksi teror tersebut adalah 26 orang.
Pada tahun 1974, JRA menyerang kilang minyak Shell di Singapura, menargetkan bisnis dan menyandera orang-orang yang memiliki hubungan dengan Jepang. Serangan itu menyebabkan kerusakan yang tak terlalu parah dan tak menyebabkan korban jiwa.
Pada 12 September 1974, tiga anggota JRA menyerang kantor Kedutaan Besar Prancis di Den Haag, Belanda. Mereka menuntut pembebasan anggota JRA bernama Yoshiabi Yamada.
Dalam insiden itu, untuk mempercepat negosiasi, teroris Carlos Jackal melemparkan granat ke kerumunan anak muda sebagai peringatan. Encyclopedia mencatat, dua orang tewas dan 34 lainnya terluka. Yoshiabi Yamada kemudian dibebaskan oleh otoritas Prancis.
Pada tahun 1975, sebanyak 10 anggota JRA beraksi merebut Konsulat AS di Malaysia dan menyadera 52 orang. JRA berjanji akan membunuh sandera jika anggotanya yang dipenjara di Jepang tidak dibebaskan.
Hanya lima anggota yang memilih keluar dari penjara, sementara lainnya takut akan tambahan waktu penjara jika nantinya ditangkap kembali.