Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
denverpost.com

Sebuah penembakan terjadi saat ratusan orang berkumpul di jalan untuk melakukan protes damai setelah dua pria kulit hitam ditembak mati oleh petugas polisi. Dalam acara yang berlangsung Kamis malam (7/7) waktu setempat, atau Jumat (8/7) siang WIB, tiba-tiba terdengar suara tembakan saat para demonstran memasuki wilayah downtown dekat Dealey Plaza, lokasi John F. Kennedy dibunuh 1963 silam.

Pada saat kejadian tersebut kepolisian Dallas sedang bertugas untuk menjaga kelancaran demo. Demo tersebut pun, seperti dilansir CNN, tidak bertujuan untuk lakukan tindak anarkis. Namun, menjelang akhir demo, suara tembakan terdengar dan sejumlah polisi pun menjadi target. Massa panik dan berhamburan. Berikut IDNtimes fakta terkini dari penembakan di Dallas.

1. Aksi demo tersebut sebagai bentuk belasungkawa dan dukung hilangkan rasisme dan kekerasan.

Acara yang didaulat untuk menghormati dua pria hitam yang ditembak petugas polisi di Louisiana dan Minnesota, Alton Sterling serta Philandro Castile beberapa hari lalu. Aksi tersebut ingin menunjukkan bahwa tidak seharusnya ada lagi rasisme di Amerika. Alton Sterling diduga melakukan ancaman kepada tunawisma di Louisiana. Kemudian saat polisi menerima laporan, Sterling langsung dikejar dan ditembak mati.

Setelah itu, Castile yang sedang parkir di tepi jalan ditembak petugas kepolisian. Kejadian ini awalnya viral di dunia maya setelah pacarnya merekam keadaan Castile usai diberondong empat peluru oleh petugas kepolisian. Hal ini pun membuat banyak yang menyimpulkan bahwa aksi tersebut hanya berlandaskan rasisme.

2. 11 polisi jadi korban dan lima di antaranya meninggal.

Editorial Team

Tonton lebih seru di