Jakarta, IDN Times - Badai Beryl yang disebut berkategori 4, melanda Jamaika dan menewaskan setidaknya tujuh orang. Pada Rabu (3/7/2024), badai meratakan banyak rumah dan menghancurkan tanaman pertanian di kepulauan Kiribia bagian timur tersebut.
Hujan yang disertai angin mengguyur selama berjam-jam. Beberapa jalan raya di wilayah pemukiman di pedalaman terkena dampak dari pohon tumbang dan atap rumah beterbangan. Tiang listrik juga rubuh sehinga beberapa komunitas di wilayah utara tidak mendapat aliran listrik.
Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (NHC) mengatakan dinding mata Beryl menyapu pantai selatan Jamaika. Perdana Menteri (PM) Andrew Holness mengatakan pihaknya telah melakukan antisipasi sebisa mungkin sebelum badai tersebut menerjang.