Ilustrasi tenda tempat tinggal Migran. (Unsplash.com/Julie Ricard)
Melansir dari CNN, pasukan Spanyol dan perwira Sipil Guardia telah mengambil posisi untuk berjaga di daerah perbatasan Ceuta. Palang Merah telah membantu para migran dengan memberikan pakaian kering, selimut, dan makanan di pantai Tarajal. Mereka yang datang ke Ceuta ada sekitar 1.500 orang yang masih di bawah umur, termasuk bayi, dan sejauh ini semua yang melakukan perjalanan di sekitar pemecah gelombang tampaknya dalam keadaan sehat, tapi satu orang yang dilaporkan meninggal.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol telah menyampaikan bahwa negara telah memperkuat kontingen polisi di Ceuta, juga memberi tahu bahwa Spanyol dan Maroko telah sepakat bahwa orang Maroko yang berenang ke Spanyol akan kembali ke Maroko melalui salah satu penyeberangan perbatasan darat. Perbatasan darat beberapa mil antara Ceuta dan Maroko memiliki pagar yang tinggi, yang merupakan migrasi orang Afrika sub-Sahara yang mencoba memasuki Spanyol, dan Uni Eropa, dalam kelompok.
Juan Jesus pemimpin wilayah kantong Ceuta, yang memimpin sekitar 80 ribu orang ini, mengenai masuknya ribuan migran ke wilayahya, dia mengatakan.
"Saya belum pernah melihat situasi seperti ini, belum pernah terjadi sebelumnya, saya tidak pernah merasa begitu frustrasi dan sedih. Ini adalah situasi yang kacau, sangat kacau sehingga kami tidak bisa memastikan jumlah pasti para migran saat ini. Kami perlu mengumpulkan semua yang telah tiba dan mengalokasikan mereka di lokasi tertentu, jadi mereka tidak hanya bertanya-tanya di sekitar perbatasan."
Ribuan migran yang memasuki wilayah Spanyol baru-baru ini telah menambah peningkatan yang migran yang tiba di pantainya dalam beberapa bulan terakhir. Frontex, Badan Penjaga Perbatasan dan Pantai Eropa, menyampaikan bahwa ada lebih dari 1.000 migran ilegal, yang memasuki Kepulauan Canary pada bulan April, tiga kali lipat dari total bulan yang sama tahun lalu.
"Pada periode Januari-April, hampir 4.500 migran gelap tiba di Kepulauan Canary, lebih dari dua kali lipat jumlah total dari periode yang sama tahun 2020. Warga negara dari negara-negara sub-Sahara, kebanyakan mengaku dari Mali dan Maroko, terhitung sebagai yang terbesar. jumlah kedatangan."