Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi (Unsplash.com/Mali Desha)

Jakarta, IDN Times - Kantor berita Mauritania mengabarkan, 89 jenazah migran tewas ditemukan setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di lepas pantai. Insiden terjadi pada Senin (1/7/2024) dan puluhan orang lainnya dilaporkan masih hilang.

Penjaga pantai Mauritania melakukan pencarian dan menemukan jenazah tersebut di Samudera Atlantik, sekitar empat kilometer barat daya negara tersebut. Kapal itu berencana berangkat menuju Eropa.

Dalam satu dekade terakhir, ada puluhan ribu migran yang tewas karena melakukan penyeberangan. Sebagian besar dari mereka tenggelam di laut atau hilang karena kapal yang ditumpangi mengalami kecelakaan.

1. Sembilan orang diselamatkan, termasuk anak perempuan berusia lima tahun

Ilustrasi perahu migran (Unsplash.com/Jametlene Reskp)

Kapal diketahui meninggalkan perbatasan Gambia-Senegal enam hari lalu untuk menuju Eropa. Sedikitnya 170 orang migran berada di dalam kapal tersebut.

Dilansir The Guardian, menurut para penyintas, jumlah penumpang yang masih hilang sekitar 72 orang. Penjaga pantai berhasil menyelamatkan sembilan orang, termasuk seorang anak perempuan berusia lima tahun.

Rute migran untuk menyeberangi Atlantik adalah rute yang sangat berbahaya. Ini karena arusnya yang kuat dan para migran melakukan perjalanan dengan kapal yang penuh muatan, sering kali tidak memiliki layar dan tanpa air yang cukup.

Meski begitu, popularitas rute ini semakin melonjak karena meningkatnya kewaspadaan jalur penyeberangan migran lain di Laut Mediterania.

2. Peningkatan jumlah pelayaran migran di Samudera Atlantik

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di