Brigade Martir Al-Aqsa adalah koalisi milisi Tepi Barat Palestina yang menjadi semakin ganas selama periode intifadah Al-Aqsa di awal 2000-an. Tidak seperti Hamas dan kelompok Islamis Palestina militan lainnya, ideologi brigade didasarkan pada nasionalisme Palestina sekuler dan bukannya fundamentalisme Muslim.
Nama kelompok ini mengacu pada Masjid Al-Aqsa, yang terletak di Yerusalem, tempat suci yang dikenal sebagai Al-Haram al-Sharif oleh umat Islam dan sebagai Bukit Bait Suci oleh orang Yahudi. Brigade Martir Al-Aqsa dibentuk di kamp pengungsi Tepi Barat Balata, dekat Nablus, tak lama setelah Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dan sebuah kontingen polisi besar melakukan kunjungan kontroversial ke Temple Mount pada September 2000.
Brigade tersebut telah berafiliasi dengan partai Fatah Palestina, ketika Fatah berada di bawah kepemimpinan Yasir Arafat. Kelompok itu mulai dengan melakukan penembakan di jalan dan bom bunuh diri. Kemudian mulai menargetkan penghalang jalan dan permukiman Israel di Tepi Barat.
Awalnya, kelompok itu tidak melakukan serangan di luar Tepi Barat. Namun pada Agustus 2001 pemimpin brigade dan salah satu pendiri Yasser Badawi terbunuh oleh bom mobil, dan setelah kematiannya kelompok itu mulai menyerang warga sipil di Israel.
Serangan itu meningkat, dan pada 17 Januari 2002, seorang anggota brigade membunuh enam orang dan melukai puluhan lainnya di prosesi bat mitzvah di Hadera, Israel. Gelombang penembakan dan bom bunuh diri sepanjang Maret 2002 membuat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menambahkan brigade ke dalam daftar organisasi teroris asing.