Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pesawat tempur. (unsplash.com/UX Gun)
Ilustrasi pesawat tempur. (unsplash.com/UX Gun)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), akan mengadakan latihan nuklir tahunan yang dimulai pada Senin (17/10/2022). Sesi latihan yang dinamakan Steadfast Noon itu akan melibatkan 14 negara untuk melatih penggunaan pesawat pengebom nuklir.

Menurut pernyataan yang disampaikan pada Jumat (14/10/2022), total akan ada 60 pesawat yang akan dikerahkan, termasuk pesawat  Boeing B-52 Stratofortress milik Amerika Serikat. Pesawat itu akan berangkat dari Pangkalan Udara Minot di Dakota Utara.

Tahun ini, Belgia terpilih sebagai tuan rumah penyelangga Steadfast Noon yang akan berlangsung hingga 30 Oktober, dilansir Reuters.

1. Latihan dilakukan untuk jaga keefektifan kemampuan nuklir NATO

Pada tahun ini, pesawat-pesawat NATO akan melakukan latihan di langit Belgia, Laut Utara dan Inggris. Juru bicara NATO, Oana Lungescu, mengatakan, latihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa penangkal nuklir NATO masih aman, terjamin dan efektif.

Tuan rumah penyelenggara Steadfast Noon biasanya akan dipilih setiap tahun dari negara-negara anggota NATO. Tahun lalu, Italia terpilih sebagai tuan rumah.

Segala sesuatu yang berkaitan dengan kebijakan, sikap dan aktivitas nuklir NATO biasanya bersifat sangat rahasia. Sekutu mencoba untuk sangat berhati-hati tentang komentar apa pun mengenai senjata nuklir karena dikhawatirkan dapat meningkatkan ketegangan, dilansir dari Sky News.

2. Sesi latihan dilakukan ditengah ketegangan geopolitik

Sesi latihan kali ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Steadfast Noon 2022 akan dilakukan ditengah ketegangan dengan Rusia dengan adanya peluang penggunaan senjata nuklir dalam konflik di Ukraina.

Steadfast Noon tahun ini juga akan dilakukan bersamaan dengan latihan nuklir tahunan Moskow sendiri, yang dijuluki Grom. Rusia biasanya melakukannya pada akhir Oktober untuk menguji kapal selam dan rudal berkemampuan nuklirnya.

Namun, NATO bersikeras untuk tetap mengadakan latihan nuklir tahunannya dan mengabaikan potensi eskalasi ketegangan yang mungkin terjadi.

Kepala NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan, pembatalan latihan akan mengirimkan sinyal yang sangat salah. Menurutnya, kekuatan militer NATO adalah cara terbaik untuk mencegah eskalasi ketegangan lebih lanjut, dikutip dari Reuters.

3. NATO: Latihan ini tidak ada hubungannya dengan situasi internasional

Melalui situs web resminya, NATO menyatakan, latihan ini hanya sekedar acara tahunan yang tidak ada hubungannya dengan situasi internasional saat ini. Bom langsung juga tidak akan digunakan dalam latihan kali ini.

Tida seperti biasanya, NATO tampak telah mengumumkan rencana penyelenggaraan Steadfast Noon tahun ini jauh-jauh hari. Hal ini tampaknya dilakukan untuk memastikan transparansi dan mengurangi risiko kesalahpahaman tentang latihan yang sangat rahasia dan sangat sensitif ini, dilansir dari Sky News.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team