Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Direktur PWNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. (IDN Times/Sonya Michaella)
Direktur PWNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengonfirmasi bahwa KBRI Moskow telah mengeluarkan imbauan kepada WNI yang tinggal di Rusia, terkait dengan ancaman serangan Wagner Grup ke ibu kota Moskow.

“KBRI Moskow telah mengeluarkan imbauan kepada para WNI di beberapa wilayah di Rusia untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan karena situasi keamanan,” kata Judha, dalam keterangannya, Minggu (25/6/2023).

“KBRI akan selalu memberikan update berkala. Imbauan tersebut merupakan kewajiban KBRI untuk memberikan alert kepada WNI terhadap berbagai kemungkinan ancaman keamanan,” lanjut dia.

1. Kondisi WNI dipastikan aman

Kedatangan Duta Besar RI yang baru untuk Rusia merangkap Belarus, Yang Mulia Jose Antonio Morato Tavares, di Bandara Internasional Vnukovo, Moskow (13/12/2020). (Dok. KBRI Moskow)

Judha memastikan bahwa kondisi WNI saat ini di Rusia, aman dan terpantau tenang. Menurut data KBRI, jumlah WNI di Voronezh ada 14 orang dan Rostov ada 11 orang.

Konflik antara pemimpin Wagner Grup, Yevgeny Prigozhin, dan para pejabat militer Rusia pecah pada Sabtu (24/6/2023) kemarin. Prigozhin menyebut bahwa pasukannya sudah menguasai fasilitas militer Rusia dan lapangan terbang Rostov-on-don.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut tindakan Wagner sebagai pemberontakan. Dia pun berjanji akan menghukum setiap orang yang terlibat dalam aksi tersebut. 

Namun kini, Prighozin telah menarik pasukannya dari pinggiran Moskow dan dikabarkan segera kabur ke Belarus.

2. Tidak berdampak pada operasi militer Rusia di Ukraina

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyampaikan, upaya pemberontakan Wagner tidak akan berdampak pada operasi militer Rusia di Ukraina. Namun, Dmitry tidak bisa memastikan apakah Putin akan tetap mempertahankan Sergei Shoigu sebagai menteri pertahanan Rusia.

Selama berbulan-bulan, Prigozhin telah mengkritik Kementerian Pertahanan Rusia yang lambat dalam mengirim amunisi dan bantuan bagi Wagner di garis depan Ukraina. Puncak perseteruan kedua kubu adalah ketika Moskow mewajibkan seluruh relawan perang untuk berada dalam naungan pemerintah, seruan juga berlaku kepada Wagner.

Selain mengkritik Shoigu, Prigozhin menyebut jenderal top Rusia Valery Gerasimov sebagai sosok yang tidak kompeten dan menyalahkannya atas banyak kegagalan di medan perang.

3. Ukraina sebut Rusia kacau total

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. twitter.com/ZelenskyyUa

Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pemberontakan oleh pasukan Wagner di Rusia mengungkap kekacauan total di negara itu.

“Hari ini, dunia melihat bahwa bos Rusia tidak mengontrol apapun. Tidak ada sama sekali. Kekacauan total. Sama sekali tidak ada prediktabilitas, ”kata Zelenskyy.

"Semakin lama pasukan Anda tinggal di tanah Ukraina, semakin banyak kehancuran yang akan mereka bawa ke Rusia,” tambah dia.

Editorial Team