Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, yang dibutuhkan oleh warga Palestina di Jalur Gaza saat ini adalah bantuan kemanusiaan.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi Masjid Al-Muqarrabien di Tanjung Priok yang membuka pendaftaran relawan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Pihak masjid pun mengklaim telah mengumpulkan 500 pendaftar lebih. 

“Yang saat ini dibutuhkan oleh saudara kita di Gaza adalah bantuan kemanusiaan. Sehingga Pemerintah Indonesia fokus pada upaya mengumpulkan dan menyalurkan bantuan kemanusiaan tersebut,” kata Iqbal dalam konferensi pers di Kemlu RI, Selasa (12/12/2023).

1. Indonesia fokus pada apa yang dibutuhkan oleh warga Gaza

Seorang bocah Palestina menarik gerobak yang membawa saudaranya dan barang-barang mereka saat mereka melarikan diri dari rumah mereka selama serangan udara dan artileri Israel, dekat lokasi bangunan menara yang hancur dalam serangan sebelumnya di Kota Gaza, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem.

Selain menyalurkan bantuan kemanusiaan, apa yang diperjuangkan Indonesia saat ini adalah membuka jalur distribusi selain Rafah.

“Sekarang ada pembicaraan antara pihak-pihak mengenai pembukaan pintu kedua untuk masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Kita harapkan dalam waktu dekat ada kesepakatan untuk buka satu lagi,” kata Iqbal.

“Dari semua informasi yang kita kumpulkan, yang paling dibutuhkan adalah jalur masuknya bantuan dan bantuan kemanusiaannya. Jadi fokus pemerintah mengumpulkan bantuan kemanusiaan,” tambah dia, yang merupakan eks Dubes Indonesia untuk Turki.

2. Resolusi yang gagal di Dewan Keamanan PBB akan dibahas di Sidang Majelis Umum

Lambang PBB di Markas Besar PBB, New York. (Instagram.com/unitednations)

Kemudian, Iqbal menyampaikan sikap Indonesia yang kecewa dengan aksi Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB soal gencatan senjata.

Di luar upaya itu, Iqbal mengungkap bahwa Liga Arab sudah menyampaikan usulan untuk membahas resolusi yang gagal disahkan di Dewan Keamanan PBB, untuk dibahas di Sidang Majelis Umum PBB.

“Harapannya adalah satu atau dua hari akan segera dibahas dan diadopsi. Indonesia dipastikan jadi co-sponsor dari resolusi itu,” kata Iqbal.

3. Kecaman Indonesia tidak akan mempengaruhi hubungan bilateral dengan AS

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken (kiri) ketika berbincang dengan Menlu Retno Marsudi (kanan) di kantor Kemlu (Dokumentasi Kemenlu)

Spesifik soal sikap AS, Iqbal yakin kecaman Indonesia tidak akan berdampak terhadap hubungan Jakarta-Washington. Sebab, dari 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, sebanyak 13 negara menyetujui resolusi tersebut. Hanya AS yang menolak dan Inggris memilih abstain.

“Jadi pertanyaan yang tepat bukan bagaimana hubungan AS dengan Indonesia, tapi bagaimana hubungan AS dengan seluruh negara di dunia. Karena dukungan dari 13 negara menunjukkan gencatan senjata di Gaza bukan hanya permintaan Indonesia, tapi semua negara,” kata Iqbal.

Editorial Team

EditorSunariyah