(Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman) ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via Reuters
Pemandangan yang berbeda tahun ini adalah bagian dari reformasi budaya yang digagas Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Dia juga dikenal sebagai sosok yang penuh ironi. Di satu sisi, dia adalah sosok yang menghancurkan Yaman dan dituduh membunuh jurnalis Jamal Khashoggi. Di sisi lain, dia adalah tokoh yang populer di kalangan muda-mudi Saudi karena melonggarkan aturan keagamaan.
Moderasi yang dilakukan MBS diyakini bagian untuk menarik investasi dan turis asing. Dia ingin mengubah wajah Saudi yang ultra-konservatif menjadi toleran dan moderat.
Tahun ini, Saudi sempat mencuri perhatian dunia karena mendatangkan bintang pop hingga menghelat acara olahraga, tentu sebuah kegiatan yang sebelumnya tak pernah terbayangkan akan digelar di Saudi.
Bulan lalu misalnya, Saudi menggelar konser Justin Bieber. Saudi kemudian menghelat pameran fashion dengan mengundang model terkenal, termasuk Alessandra Ambrosio dan Sara Sampaio. Saudi juga menjadi tuan rumah Festival Film Laut Merah, yang menayangkan film dari berbagai negara, salah satunya adalah Iran, rival terbesar Saudi di kawasan.
Tahun ini, otoritas Saudi bahkan mengizinkan film seperti "Father Christmas Is Back" untuk diputar di kerajaan. Sejak 2018, bioskop Saudi telah diizinkan untuk memutar film internasional.
“Sekarang, keceriaan Natal merayap ke Arab Saudi karena pembatasan sosial dilonggarkan di bawah MBS, yang ingin orang Saudi bersenang-senang dan menghabiskan lebih banyak uang di rumah, dan meminta orang asing supaya betah tinggal di sini untuk membantu pengembangan industri baru yang tidak terkait minyak,” demikian laporan Wall Street Journal.