Jakarta, IDN Times - Perseteruan antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat China sampai saat ini masih sebatas perang ekonomi dan pengaruh geopolitik. Dikutip dari BBC, Presiden China, Xi Jinping, dalam peringatan 100 tahun Partai Komunis China, sempat menyatakan RRT tidak akan tinggal diam jika ada yang berani mengintimidasi negara mereka.
Meskipun saat itu Presiden Xi tidak menyebutkan siapa saja negara yang telah mengintimidasi China, namun para ahli sepakat bahwa peringatan tersebut ditujukan langsung kepada Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
Ancaman konflik bersenjata antara China dan AS dipercaya dapat terjadi apabila sengketa antara kedua negara, secara khusus di Laut China Selatan dan Taiwan, terus berlanjut hingga akhirnya Beijing-Washington memutuskan untuk memilih jalur koersif.
Berikut adalah penjelasan perbandingan kekuatan militer AS-China berdasarkan The Military Balance 2020 yang dipublikasikan oleh lembaga think tank terkemuka di dunia, International Institutes for Strategic Studies (IISS).