Warga berusaha menuju Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC/djo
Namun di lain sisi, kehadiran Taliban justru membawa keuntungan. Salah satu pemilik toko pakaian di Kabul mengatakan pengambilalihan Taliban telah menyebabkan peningkatan bisnisnya. Dia mengatakan kepada CNN bahwa dia telah menjual banyak burqa dalam beberapa hari terakhir.
Burqa, pakaian yang menutupi tubuh dari kepala sampai kaki dan hampir seluruh wajah, adalah pakaian wajib bagi perempuan ketika Taliban terakhir memerintah di Afghanistan pada 1990-an.
Namun burqa telah menjadi pemandangan yang kurang umum di Kabul selama dua dekade terakhir. Tetapi akibat kehadiran Taliban, peningkatan penjualan burqa terjadi.
Penjaga toko itu mengatakan pelanggannya yang sebagian besar pria, ketakutan. Mereka membeli untuk istrinya, anak perempuan, dan perempuan yang ada di sekitar mereka, karena merasa bahwa mulai sekarang, mengenakan burqa mungkin jadi satu-satunya cara bagi perempuan untuk tetap aman di jalanan.
Meski demikian, Taliban telah bersikeras bahwa kehidupan harus berjalan seperti biasa. Mereka juga telah memberitahu pekerja pemerintah untuk kembali bekerja.
Para pemimpin kelompok itu bersikeras tidak ada bahaya bagi harta, kehormatan, dan kehidupan warga Afghanistan, serta mereka telah mengatakan kepada para pejuang mereka untuk tidak memasuki rumah orang atau menyita mobil mereka.
Namun, janji saja tidak cukup untuk meredakan kekhawatiran orang-orang Afghanistan, terutama kaum perempuan, sebab para pejuang Taliban bersenjata lengkap ketika berpatroli di pusat Kota Kabul.