Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) (Dok. Angkasa Pura II)
Pada saat yang sama, CEO Dubai Airports International, Paul Griffiths, mengusulkan supaya dibuat standar global tunggal untuk kesehatan atau semacam paspor kesehatan.
“Kami telah menyingkirkan tiket bertahun-tahun yang lalu. Sekarang, kami dapat mendigitalkan paspor kesehatan ke dalam satu platform. Tapi yang menjadi tantangan adalah bagaimana kita membuatnya agar berstandar global,” tutur Griffiths.
Dia menyambung, "teknologinya ada. Hanya saja bagaimana membuat otoritas kesehatan di berbagai negara menerima standar itu. Orang-orang harus datang ke bandara dan merasa bahwa (itu) adalah bagian yang menyenangkan dari perjalanan mereka. Bukan serangkaian proses berat yang harus dilalui.”
Presiden Grup Divisi Internasional-Internasional Marriott, Craig S. Smith, sepakat dengan gagasan Griffiths. Menurutnya, hal itu bisa mengubah lanskap pariwisata secara signifikan.
“Bagian tersulit adalah meyakinkan pemerintah di berbagai negara bahwa itu tidak harus menjadi milik mereka. Akan menyenangkan untuk dapat menggunakan ponsel Anda untuk menunjukkan bentuk (kesehatan) yang sama ke mana pun Anda pergi, dan mengatakan bahwa saya sehat,” kata Smith.