Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi (kiri) bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk memperkuat koordinasi bilateral di bawah perjanjian kerangka strategis (26/7/2021). (Twitter.com/POTUS)
Kadhimi disambut oleh Biden di Ruang Oval guna pembicaraan tatap muka pertama mereka sebagai bagian dari memperkuat koordinasi bilateral di bawah perjanjian kerangka strategis antara AS dan Irak.
Dilansir dari laman resmi Gedung Putih, whitehouse.gov, Pada pembicaraan tersebut, mereka membahas perluasan kerja sama melalui inisiatif baru yang berfokus pada iklim, energi, pendidikan, dan memerangi COVID-19.
Selain itu, AS dan Irak berkomitmen pada kemitraan keamanan yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa ISIS tidak akan pernah dapat bangkit kembali dan untuk memungkinkan masyarakat yang pulih dari teror untuk membangun kembali dengan bermartabat, bahkan ketika AS beralih ke peran sebagai penasehat.
Para pemimpin juga menegaskan kembali rasa hormat mereka terhadap demokrasi Irak, supremasi hukum, dan mempromosikan lingkungan yang aman untuk pemilihan Irak mendatang yang akan berlangsung pada bulan Oktober, di mana mereka sepakat pentingnya mengadakan pemilihan ini tepat waktu, serta menyambut baik misi pemantauan PBB guna mendukung transparansi dan keadilan penuh mereka.
"Peran kami di Irak akan ada, untuk terus melatih, membantu, dan menangani ISIS saat muncul, tetapi kami tidak akan ada di akhir tahun, dalam sebuah misi tempur," ungkap Biden kepada wartawan saat dia dan Kadhimi bertemu dan dilansir dari Al Jazeera.