Akibat Bom Rakitan, 103 Pasukan Perdamaian PBB Tewas di Mali

Jakarta, IDN Times - Konvoi pasukan perdamaian perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Mali (MINUSMA) menabrak bom rakitan, pada Selasa (21/2/2023). Tabrakan itu memicu ledakan sehingga menewaskan tiga pasukan dan melukai lima lainnya.
Mali telah menghadapi pemberontakan bersenjata selama satu dekade, yang menyebabkan ribuan orang tewas. Negara tersebut adalah salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi misi penjaga perdamaian.
1. Pasukan MINUSMA telah menerima 548 serangan bom rakitan
MINUSMA mengatakan, konvoi mengalami serangan di Mali bagian tengah yang dilanda pemberontakan.
"Konvoi Pasukan MINUSMA menabrak Alat Peledak Improvisasi #IED hari ini," kata MINUSMA melalui Twitter.
Melansir Africa News, ada lebih dari 13.500 pasukan perdamaian PBB di Mali. Jumlah itu merupakan salah satu misi penjaga perdamaian PBB yang terbesar dan berbahaya. Sudah banyak pasukan yang menjadi korban bom rakitan.
Pada Januari, Sekjen PBB Antonio Guterres dalam sebuah laporan mengatakan, ada 165 penjaga perdamaian tewas dan 687 terluka sejak Juli 2013 di Mali.
Pasukan MINUSMA telah mencatat adanya 548 serangan bom rakitan, yang merenggut 103 nyawa dan menyebabkan 638 personel MINUSMA luka-luka.