Aksi Rasisme Warnai Pawai Yahudi Israel di Yerusalem

Jakarta, IDN Times - Kelompok sayap kanan Israel mengadakan pawai menuju Kota Tua Yerusalem pada Kamis (18/5/2023). Ribuan orang terlibat dalam pawai tersebut, membawa bendera nasional dan meneriakkan slogan-slogan rasis terhadap warga Arab-Palestina.
Acara tersebut dilakukan untuk memperingati Hari Yerusalem, hari peringatan aneksasi ilegal Yerusalem Timur pada 1967 oleh Israel. Acara rutinan itu kerap menyebabkan kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.
Selain diwarnai slogan-slogan rasis dan provokatif, beberapa jurnalis yang meliput acara juga mendapat serangan dari peserta.
Kaum ultranasionalis Israel, yang dilarang oleh pemuka Yahudi untuk memasuki Masjid al-Aqsa, dikabarkan mengabaikan larangan itu dan sempat membuat situasi menjadi tegang.
1. Menteri Keamanan Israel ikut pawai
Ribuan kelompok sayap kanan Israel, pria dan wanita, mengambil rute terpisah saat memasuki Kota Tua dalam pawai Hari Yerusalem. Pria memasuki kota lewat Gerbang Damaskus utara dan wanita masuk lewat Gerbang Jaffa di timur.
Dilansir CNN, Menteri Keamanan Nasional Israel dari sayap kanan, Itamar Ben Gvir, juga ikut bergabung dengan peserta pawai. Dia tiba di pintu masuk Gerbang Damaskus dan masuk Kota Tua Yerusalem dengan pengawalan polisi.
Beberapa peserta pawai membawa bendera organisasi ekstrem. Mereka juga melontarkan hinaan rasis dan meneriakkan slogan-slogan anti-Palestina. Jurnalis yang mengenakan jilbab yang meliput acara itu menjadi salah satu objek ejekan dari peserta pawai.