Jakarta, IDN Times - Ribuan aktivis antikudeta Myanmar kembali turun ke jalan pada Kamis (25/3/2021), sehari setelah pemogokan massal atau aksi diam yang bertujuan menghentikan aktivitas ekonomi dan bisnis pada Rabu (24/3/2021).
Unjuk rasa kali ini kembali digelar di Ibu Kota Yangon, pusat Kota Monywa, dan beberapa kota lainnya.
"Apakah kita bersatu? Ya, kita Bersatu. Revolusi hari menang!” teriak pengunjuk rasa di Monywa, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Nant Khi Phyu Aye, salah seorang aktivis, mengatakan kebanyakan pendemo adalah anak muda. "Mereka ingin melakukan protes setiap hari, tanpa melewatkan satu hari pun," tuturnya.
Skala protes jalanan mulai mengalami penurunan beberapa hari terakhir. Kendati begitu, para aktivis berjanji gelombang demonstrasi besar akan datang.
"Badai terkuat (akan) datang setelah keheningan," merujuk kepada pemogokan massal, kata pemimpin pendemo, Ei Thinzar Maung, dalam sebuah unggahan media sosial.