Adik perempuan Abdel Fattah, Sanaa Seif, yang juga seorang aktivis dan pernah menjalani hukuman penjara di Mesir telah melakukan aksi unjuk rasa bersama anggota keluarganya di luar Kantor Luar Negeri Inggris di London untuk menuntut pembebasan saudaranya.
Seif meminta pemerintah Inggris untuk bertindak cepat karena kondisi kakaknya memburuk akibat aksi mogok makan dan minum. Dia khawatir kakaknya mati sebelum dibebaskan.
"Saya merasa perdana menteri perlu memahami urgensinya. Setelah konferensi bisa jadi sudah terlambat. Saya tahu itu bukan kesalahan perdana menteri, tapi Kementerian Luar Negeri, kedutaan, mereka telah mengerjakan ini untuk waktu yang sangat lama, dan saya merasa mereka membuat perdana menteri untuk gagal dalam perjalanan ini," kata Seif.
"Saya khawatir dia bisa mati saat konferensi berlangsung dan saat perdana menteri ada di sana. Kami tidak memiliki cara untuk mengetahuinya. Jadi saya akan mendesak perdana menteri dan pemerintah Inggris untuk bertanggung jawab memberikan kami bukti kehidupan," tambahnya.
Seif menyampaikan aksi mogok makan dan minum kakaknya dilakukan karena ingin hidup dan telah lelah dengan penahanan, yang membuatnya tidak punya waktu bersama putranya yang masih berusia 10 tahun.
Seif juga akan menghadiri COP27 untuk menyerukan pembebasan kakaknya. Dia menganggap pemerintah Mesir memanfaatkan pertemuan itu untuk mengalihkan perhatian mengenai penahanan.
Bibi Abdel Fattah, Ahdaf Soueif, ikut melakukan unjuk rasa pembebasan keponakannya. Sama dengan Seif, dia mendesak pemerintah Inggris agar bertindak cepat untuk membantu pembebasan.