Jakarta, IDN Times - Aktivis pro-demokrasi Hong Kong, Anna Kwok, mengatakan pada Rabu (9/8/2023) bahwa orangtuanya diinterogasi, dilecehkan, dan diintimidasi oleh pihak berwenang. Hal itu terjadi beberapa minggu setelah polisi menuduh dia dan tujuh aktivis lainnya telah membahayakan keamanan nasional.
Bulan lalu, Hong Kong menawarkan hadiah sebesar 128 ribu dolar AS (sekitar Rp1,9 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan delapan aktivis demokrasi terkemuka yang kini tinggal di luar negeri. Mereka dituduh melakukan subversi, kolusi asing, dan kejahatan lainnya.
Sementara itu, polisi juga telah mengkonfirmasi bahwa departemen keamanan nasionalnya pada hari Selasa (8/8/2023) membawa seorang pria dan perempuan untuk penyelidikan terkait kejahatan keamanan nasional. Meski begitu, petugas tidak menyebutkan nama mereka.