Polisi huru-hara bersiap menghadapi para pengunjuk rasa di Hong Kong. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter
Chan menilai semua ini terjadi karena pemerintah Hong Kong, yang mendapat dukungan dari Beijing, mengizinkan polisi untuk melakukannya. Ia melihat bahwa berbagai "penggerebekan brutal" terhadap demonstran dianggap sebagai "pengendali hama yang bisa diterima untuk menghentikan kebebasan berbicara".
"Ini adalah akibat dari ketiadaan demokrasi di Hong Kong karena pemerintah tidak dituntut untuk bertanggung jawab atas dukungannya terhadap kekerasan yang dilakukan kepolisian," tuturnya. Beijing sendiri sempat menegaskan dukungannya terhadap polisi Hong Kong untuk menghadapi para pengunjuk rasa yang disebut "radikal".
"Kami sangat memahami tekanan besar yang dihadapi polisi Hong Kong dan keluarga mereka, dan ingin menyampaikan rasa hormat terhadap mereka yang dengan berani berdiri di atas tanggung jawab dan memenuhi kewajiban mereka walaupun apa pun yang terjadi," kata Yang Guang, juru bicara Kantor Urusan Hong Kong dan Makau.
"Pemerintah pusat mendukung pemerintah [Hong Kong] dan departemen terkait serta kepolisian untuk menegakkan hukum," tambahnya.