Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aktivis Suku Pribumi Honduras, Pablo Isabel Hernández. (twitter.com/OACNUDHHN)
Aktivis Suku Pribumi Honduras, Pablo Isabel Hernández. (twitter.com/OACNUDHHN)

Jakarta, IDN Times - Seorang aktivis suku pribumi di Honduras bernama Pablo Isabel Hernández ditemukan tewas pada Minggu (9/1/2022). Aktivis Suku Lenca itu diketahui tergeletak dengan luka tembak di sebuah jalan makadam di dekat San Marcos de Caiquín. 

Sebelumnya kasus pembunuhan kepada aktivis suku pribumi Honduras sudah terjadi pada Maret 2021. Aktivis bernama Carlos Cerros itu bahkan ditembak di depan anaknya sendiri ketika berada di jalan di dekat Kota San Antonio.  

1. Ditembak ketika tengah berjalan menuju ke gereja

Pembunuhan kepada aktivis Suku Lenca, Pablo Isabel Hernández ini berlangsung ketika ia berjalan di sebuah jalan yang tak jauh dari San Marcos de Caiquín, Departemen Lempira. Padahal, saat itu ia hendak berjalan menuju ke gereja bersama ayah dan saudara laki-lakinya. 

Ketika itu Hernandez dihadang oleh beberapa orang bersenjata yang dengan cepat menembaknya di tempat. Bahkan, diketahui Pablo Hernandez tewas dengan lantaran terkena beberapa peluru di punggungnya. 

Menurut keterangan dari juru bicara Kepolisian Honduras Cristian Manuel Nolasco mengungkapkan bila kasus ini kemungkinan dilatarbelakangi oleh masalah politik atau personal, dilansir dari NBC News.

2. Hernandez sempat mendapat beberapa kali ancaman

Menanggapi kejadian ini, koordinator Komite Kerabat yang Hilang di Honduras (COFADEH) Bertha Oliva turut mengecam aksi kekerasan dan penyergapan kepada Hernandez di sebuah jalan makadam. 

"Pembunuhan ini adalah salah satu serangan kepada kebebasan berekspresi dan perlindungan hak asasi manusia. Pasalnya, Hernandez merupakan kepala Radio Tenan yang khusus bagi warga pribumi di San Marcos de Caiquin" ungkap AMCH (Association of Community Media in Honduras).

AMCH juga mengatakan bila Hernandez telah mendapatkan sejumlah ancaman dan hujatan lantaran melindungi hak dari warga pribumi. Bahkan, ia sudah mengajukan perlindungan kepada otoritas setempat. 

Pablo Hernandez selama ini dikenal sebagai seorang yang aktif di Universitas Pribumi, pernah menjabat sebagai wali kota Auxiliaria de La Vara Alta, koordinator pemuka agama di komunitasnya dan presiden Cacique Lempira Biosphere Agro-Ecologists Network, dikutip dari Telesur.

3. AS dan Uni Eropa desak Honduras usut kasus pembunuhan Hernandez

Dilaporkan dari DW, Amerika Serikat dan beberapa negara Uni Eropa pada Senin (10/1/2022) telah mendesak otoritas Honduras untuk mengusut kasus pembunuhan ini. 

"Kami mengecam pembunuhan kepada kepala pribumi Lenca dan komunikator sosial Pablo Hernandez. Kami mendesak investigasi dilakukan atas kasus pembunuhan kepadanya beserta seluruh pembunuhan kepada pembela hak asasi manusia."

Kasus pembunuhan kepada Hernández ini yang pertama kalinya tercatat di Honduras pada tahun 2022 ini. United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR) mencatat terdapat 208 kasus kekerasan yang menyasar pembela HAM dan 93 jurnalis sepanjang 2021 di negara Amerika Tengah itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team