Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mark Mainz/Getty Images via rollingstone.com

Bagi sebagian besar orang, nama Ashton Kutcher mungkin lebih akrab dengan film-film seperti The Butterfly Effect, No Strings Attached, maupun Jobs. Namun, aktor Hollywood yang sekaligus investor untuk sejumlah perusahaan mulai dari Skype, Path, hingga Airbnb ini juga punya jiwa aktivisme yang tinggi.

Kutcher menuntut pemerintah Amerika Serikat untuk memerangi perbudakan seksual.

Pada Rabu (15/2) waktu setempat, suami aktris Mila Kunis ini bersaksi di depan Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri di Washington D.C. Ia memaparkan pengalaman dan harapannya agar pemerintah Amerika Serikat bisa memerangi serta mengakhiri perbudakan seksual yang lahir, salah satunya, dari perdagangan manusia.

Kutcher yang menjadi salah satu pendiri Thorn, perusahaan berbasis teknologi yang fokus memerangi eksploitasi seksual terhadap anak-anak, memberikan sebuah pidato pembuka yang menyentuh:

Saya hadir di sini hari ini untuk membela hak setiap manusia untuk mengejar kebahagiaan. Ini adalah sesuatu yang sederhana. Hak ini dianugerahkan kepada kita semua oleh konstitusi (Amerika Serikat). Setiap manusia di negara ini berhak mengejar kebahagiaan dan saya percaya sudah menjadi tugas kita sebagai warga negara Amerika Serikat untuk juga menganugerahkannya kepada orang lain. Terhadap satu sama lain dan seluruh dunia. Namun, hak ini, bagi banyak orang, ditelanjangi. Hak ini diselewengkan. Hak ini diambil secara paksa oleh kekuasaan atau penipuan. Hak ini dijual untuk kebahagiaan sesaat dari orang lain.

Menurut Kutcher, pemerintah Amerika Serikat bisa berkontribusi besar terhadap perlawanan perbudakan seksual yang utamanya terjadi kepada anak-anak. Ia meminta pemerintah Amerika Serikat untuk menjamin setiap warga negara bisa melaksanakan haknya tanpa kecuali, sesuai konstitusi. Ia pun memaparkan pengalamannya melihat video seorang anak di Kamboja yang menderita karena diperkosa wisatawan seks Amerika Serikat yang ia sebut sebagai pelanggaran hak anak.

Bagi Kutcher, memerangi perbudakan seksual bukan hanya pekerjaan, tapi sebuah kewajiban.

Editorial Team

Tonton lebih seru di