Jakarta, IDN Times - Kejaksaan Distrik Shilin, Taiwan pada Senin (11/11/2024) resmi menutup penyelidikan kasus ledakan pager yang menewaskan puluhan orang di Lebanon pada September lalu. Dalam pernyataannya, pihak kejaksaan menyatakan, tidak menemukan keterlibatan warga atau perusahaan Taiwan dalam insiden tersebut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sendiri telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Serangan ini mengakibatkan hampir 40 orang tewas dan melukai sekitar 3 ribu orang di Lebanon dan Suriah.
Investigasi Taiwan dilakukan setelah media asing mengaitkan perusahaan Gold Apollo dalam insiden ledakan pager di Lebanon. Media melaporkan pager yang meledak tersebut menggunakan merek dagang Gold Apollo.