Pada Jumat (20/02) Pemerintah Aljazair membebaskan sebanyak 33 jurnalis dan aktivis pro demokrasi. Pembebasan ini juga terkait dengan upaya gerakan perdamaian dari pemerintah setempat terhadap pendemo Hirak.
Melansir dari Africa News, Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune menyatakan pada pidatonya pada Kamis (19/02) mengenai kebersediaannya untuk membebaskan para jurnalis dan aktivis. Sedangkan Menteri Hukum Aljazair mengungkapkan,
"Sejauh ini ada 33 orang yang akan dibebaskan. Sementara untuk tahanan lainnya masih akan disiapkan prosedur lanjutan"
Salah satu jurnalis yang sudah dibebaskan adalah Khaled Drareni (40), yang mana ia sudah dipenjara sejak tahun 2019 lalu. Kala itu ia sempat menyamar sebagai anggota gerakan Hirak yang turut menyuarakan tuntutannya.
Penahanan Drareni menjadi kasus paling terkenal dalam tindakan penekanan kepada jurnalis dan kritik pada pemerintah. Pasalnya sejak itu, Pemerintah Aljazair mulai menahan siapapun yang mengkritik pemerintah melalui komentar umum ataupun sosial media, dilansir dari Morocco World News.