Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Aljazair, Ahmed Attaf, mengungkapkan dukungannya untuk transisi pemerintahan dari militer ke sipil di Niger dalam waktu 6 bulan. Pernyataan ini sebagai upaya penyelesaian krisis usai kudeta militer di Niger pada akhir Juli.
Setelah munculnya wacana intervensi militer ECOWAS di Niger, Aljazair was-was ikut terdampak imbas masuknya migran asal negara tetangganya.
Pekan lalu, Aljazair juga menolak izin masuknya pesawat Prancis di wilayah udaranya, yang diduga untuk intervensi militer.