bendera negara Rusia(freepik.com/jannoon028)
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Yale School of Management, terdapat ratusan perusahaan asing yang memutuskan untuk tetap beroperasi di Rusia. Di saat perusahaan-perusahaan swasta lainnya mengikuti arahan pemerintah AS dan sekutunya, terdapat cukup banyak perusahaan yang memilih bertahan di Moskow.
Perusahaan asal AS seperti Aimbridge, Align Technology, Cadence, Carl's Jr, Cloudfare, Fleetcor, Forever Living Products, Hard Rock Cafe, Huntsman Corporation, International Paper, hingga Kemin dikabarkan tetap beroperasi di Rusia. Perusahaan-perusahaan media AS juga memutuskan untuk bertahan di Moskow walau nasibnya akan ditentukan oleh kondisi politik internasional yang sedang terjadi.
Di sisi lain, Rusia berusaha untuk merespon kebijakan AS yang dianggap telah mengintimidasi media Rusia. Sebelumnya, media Rusia seperti Pervy Kanal, Rossiia-1, dan NTV masuk dalam daftar hitam AS sejak bulan lalu.
Mengingat tensi hubungan diplomasi antara kedua negara yang masih belum mereda, tak menutup kemungkinan kedua belah pihak akan memperluas sanksi-sanksi mereka. Pastinya ini dapat berpengaruh terhadap sektor ketenagakerjaan dan ekonomi di masing-masing negara.