Mekele, IDN Times - Konflik antara pemerintah federal Ethiopia dengan pemerintah regional Tigray hingga saat ini belum selesai. Meskipun operasi militer telah surut secara signifikan sejak akhir November tahun lalu karena ibukota Mekele di Tigray telah ditaklukkan, tetapi pasukan TPLF (Tigrayan People's Liberation Front) belum menyerah.
Pada minggu-minggu awal sejak Ethiopian National Defense Forces (ENDF) melakukan operasi militer di Tigray, Ethiopia dicurigai bekerja sama dengan Eritrea dalam menggempur pasukan Tigrayan. Namun PM Abiy Ahmed selalu membantah. Begitu pun pihak Eritrea, mereka selalu mengelak dari tuduhan tersebut.
Kini pihak Amnesty International mengeluarkan laporan yang menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar pasukan Eritrea melakukan pembantaian terhadap warga Tigray. Pembantaian itu terjadi di kota Axum, sebuah kota sakral yang berjarak sekitar 187 kilometer utara ibukota Mekele.