IMF: Lebanon Terancam Hiperinflasi
IMF meminta Lebanon segera mempercepat reformasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dana Moneter Internasional, IMF, pada Kamis (23/3/2023) memperingatkan Lebanon akan mengalami hiperinflasi yang berbahaya jika reformasi yang diharapkan mengalami kegagalan. IMF juga mengatakan bahwa pemerintah Lebanon harus berhenti meminjam utang dari bank sentral.
Dalam beberapa tahun terakhir, Lebanon dihantam krisis keuangan parah. Bahkan disebut sebagai krisis ekonomi terburuk di dunia. Perekonomian negara itu lumpuh karena runtuhnya mata uang pound Lebanon. IMF mengatakan bahwa pemerintah Beirut lamban dalam melakukan reformasi yang diharapkan, sehingga dapat memicu negara itu jatuh dalam krisis yang tidak pernah berakhir.
Baca Juga: Eks Presiden Rusia Ancam Rudal Markas ICC di Den Haag Terkait Putin
1. Terancam jatuh ke krisis yang tiada akhir
Sejak akhir 2019, ekonomi Lebanon jatuh. Akar masalahnya adalah korupsi dan salah urus negara selama puluhan tahun. Tiga perempat populasi negara itu, termasuk satu juta pengungsi, saat ini hidup dalam kemiskinan sementara inflasi terus merangkak naik.
Kepala misi IMF, Ernesto Ramirez Rigo, mengunjungi Lebanon selama sembilan hari. Dilansir Associated Press, dia melakukan konferensi pers pada Kamis dan mengatakan bahwa jika pemerintah lamban melakukan reformasi, Lebanon akan jatuh ke dalam krisis yang tiada akhir.
Kunjungan IMF ke Lebanon memiliki tujuan untuk penyelesaian paket dana talangan yang dibutuhkan negara itu, yang sebagian besar berhenti. IMF meminta dilakukan reformasi di banyak sektor, termasuk restrukturisasi utang negara, sistem perbankan, sistem kelistrikan publik dan tata kelola pemerintah.
Baca Juga: Kiamat Nuklir Makin Dekat Gegara Barat Pasok Bantuan ke Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.