Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bom (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Bom (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Sebuah masjid di ibu kota Kabul, Afghanistan, menjadi sasaran pengeboman pada Rabu (17/8/2022). Bom meledak ketika jemaah sedang menunaikan salat maghrib.

Pejabat Taliban yang berwenang tidak memberikan rincian tentang korban jiwa. Tapi organisasi non-pemerintah Italia, Emergency, mengatakan rumah sakit yang mereka kelola merawat 27 pasien terluka. Dari jumlah tersebut, tiga orang meninggal dunia.

1. Ulama besar termasuk korban tewas

Masjid yang menjadi sasaran ledakan adalah Siddiquiya di lingkungan Kher Khanna. Itu merupakan bangunan yang berada di sebelah utara ibu kota Kabul.

Melansir Reuters, salah satu dari mereka yang meninggal adalah Mullah Amir Mohammad Kabuli, salah satu ulama yang berada di dalam masjid. Banyak dari jemaah yang terluka dilarikan ke rumah sakit yang dikelola LSM Italia. Lima di antara yang terluka adalah anak-anak.

Juru bicara Taliban dari kepolisian Kabul, Khalid Zadran, megonfirmasi ledakan bom di masjid itu. Namun Zadran tidak menyebutkan secara rinci jumlah korban jiwa atau korban tewas dari insiden.

2. Taliban berjanji akan menghukum pelaku

Ledakan di masjid itu sangat kuat sehingga merusak gedung-gedung di sekitarnya. Ambulans segera bergegas menuju lokasi dan membawa para korban untuk dirawat. Tim intelijen dari Taliban telah berada di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. 

"Pembunuh warga sipil dan pelaku akan segera dihukum karena kejahatan mereka," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dikutip Associated Press. 

Ada kekhawatiran bahwa jumlah korban akan meningkat. Sejauh ini laporan korban tewas bervariasi, antara 10 sampai 20 orang meninggal akibat insiden ledakan bom tersebut.

3. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab

Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemerintahan Taliban memperingati satu tahun usai berhasil merebut kekuasaan setelah pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutu meninggalkan Afghanistan. Mereka mengklaim telah membawa keamanan bagi negara.

Akan tetapi, serangkaian serangan masih terus terjadi di beberapa tempat di Afghanistan oleh kelompok-kelompok bersenjata. Melansir Al Jazeera, banyak dari mereka yang menyerang mengklaim dari kelompok afiliasi ISIL yang bernama ISIS-K atau ISIS Khorasan.

Salah satu serangan yang diklaim oleh ISIS-K terjadi pekan lalu, yang menewaskan pemimpin agama terkemuka Taliban, Syeikh Rahimullah Haqqani. Dia meninggal dunia dalam serangan bom.

ISIS-K juga mengaku bertanggung jawab dalam serangan bom yang menargetkan kuil Sikh pada Juni lalu. Serangan itu menewaskan dua orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team