Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anak Eks ART Jusuf Kalla, Dulu Mapan Kini  Kejar Mimpi di SRMP 6
Afriza Murid SRMP 6 Jaktim/ IDN Times Dini Suciatiningrum

Intinya sih...

  • Afriza tumbuh di lingkungan keras, sebagai anak tunggal dari keluarga pekerja keras.

  • Ia ingin kurangi beban keluarga dengan bergabung ke Sekolah Rakyat dan aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.

  • Meski jauh dari orang tua, Afriza tetap mendapatkan dukungan penuh dan memiliki cita-cita menjadi seorang ustaz.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Afriza Malik Jibran Febrianto (13) tak pernah membayangkan hidupnya akan berputar sejauh ini. Dari keluarga yang dulu sempat mapan, kini tinggal di satu petak rumah sederhana di Jakarta Timur. Namun, dari ruang sempit itulah mimpi Afriza justru tumbuh semakin besar.

Ibu Afriza sempat bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) Wakil Presiden ke-10, Yusuf Kalla. Bahkan, beberapa kali sering bepergian ke luar negeri. Usai tidak bekerja lagi, orang tua membangun usaha di kampungnya di Tegal, Jawa Tengah. Namun, konflik dengan keluarga besar di kampung halaman membuat kondisi ekonomi keluarga berubah drastis.

"Untuk beli seragam sekolah tidak bisa," ucapnya dengan isak tangis.

1. Tumbuh di lingkungan keras

Afriza Murid SRMP 6 Jaktim/ IDN Times Dini Suciatiningrum

Afriza adalah siswa kelas 7 Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta Timur. Ia anak tunggal yang tumbuh dalam keluarga pekerja keras.

Ayahnya kini bekerja sebagai sopir galon, sementara sang ibu bekerja di dapur MBG, menyiapkan makanan untuk anak-anak sekolah. Namun, sebelum bekerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ibunya bekerja serabutan. Kehidupan mereka jauh dari kata mudah, tetapi penuh dukungan dan kehangatan.

2. Ingin kurangi beban keluarga

Ilustrasi SRMP 6 Jaktim

Kesempatan baru datang ketika pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) menawarkan Afriza untuk bergabung ke Sekolah Rakyat. Awalnya, Afriza sempat ragu karena kondisi ekonomi keluarga yang belum stabil.

"Awalnya bingung mau masuk atau enggak. Tapi karena semua gratis dan berikan fasilitas akhirnya mau, karena saya gak mau bebani ibu," ucapnya lirih.

3. Cita-cita jadi ustaz

Afriza Murid SRMP 6 Jaktim/ IDN Times Dini Suciatiningrum

Proses adaptasi pun tidak langsung mudah. Di awal masuk, Afriza mengaku masih kesulitan berbaur dengan teman-teman. Namun, seiring waktu, ia mulai merasa nyaman. Kini, ia sering mengobrol dan bermain bersama teman-temannya. Ia juga menegaskan tidak pernah mengalami perundungan di lingkungan sekolah.

Di SRMP 6 Jakarta Timur, Afriza menemukan banyak aktivitas yang ia sukai. Ia gemar bermain futsal dan basket, serta aktif mengikuti ekstrakurikuler futsal dan Karya Ilmiah Remaja (KIR). Melalui KIR, Afriza belajar membuat artikel dan melakukan berbagai eksperimen sederhana, seperti membuat telur asin dan praktik ilmiah lainnya.

Pelajaran favorit Afriza adalah agama. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan ketertarikan di bidang tersebut. Ia pernah mengikuti lomba menghafal Asmaul Husna dan menghafal sejumlah surat panjang dalam Al-Qur'an. Cita-citanya pun mantap: menjadi seorang ustaz.

Insyaallah pengen jadi ustaz,” ujarnya

Meski jauh dari orang tua, Afriza tetap mendapatkan dukungan penuh. Sang ibu rutin menjenguk, sementara ayahnya selalu memberi semangat. Afriza pun menitipkan pesan agar orang tuanya tidak khawatir.

"Mama, ayah tidak perlu khawatir ya karena di sini sudah difasilitasi, dari baju, makanan, jadi gak usah khawatir ya," ucapnya dengan suara serak.

Editorial Team