Melansir BBC, keputusan menghentikan siaran telah dikritik oleh banyak tokoh oposisi di Rusia, yang berpendapat bahwa TV Rain merupakan sumber informasi independen yang penting bagi penutur bahasa Rusia tentang perang tersebut.
"Ada (Presiden Vladimir) Putin, yang memulai perang. Ada TV Rain, yang menceritakan kebenaran tentang Putin dan tentang perang. Menghapus lisensi TV Rain hanya akan membantu Putin," kata Kira Yarmysh, sekretaris pers pemimpin oposisi Alexei Navalny, yang saat ini mendekam di penjara.
Reporters Without Borders, organisasi yang mendukung kebebasan pers, menyebut keputusan regulator sebagai pukulan serius bagi kebebasan informasi.
TV Rain telah dikenal lama sebagai pengkritik Putin dan pemerintah Rusia. Stasiun TV itu diblokir Moskow pada awal Maret, hanya beberapa hari setelah serangan ke Ukraina. Banyak karyawannya yang meninggalkan Rusia kemudian mulai bekerja membangun kembali TV Rain pada Juli melalui siaran dari Latvia dan negara-negara lain.
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan langkah Latvia menunjukkan bahwa negara asing tidak lebih bebas dari Rusia.
"Beberapa selalu berpikir bahwa ada tempat yang lebih baik daripada rumah, bahwa selalu ada lebih banyak kebebasan daripada di rumah. Ini adalah salah satu contoh paling jelas yang menunjukkan bahwa ini adalah ilusi yang salah," kata dia.