Ancam Ledakkan Bom Dekat Capitol, Seorang Pria Ditangkap

Washington, DC, IDN Times - Seorang pria di Amerika Serikat (AS) ditangkap polisi pada (Kamis/19/8/2021) setelah mengaku memiliki bom di dalam mobilnya yang diparkir pada sekitar pukul 9:15 di depan Perpustakaan Kongres AS dekat dengan Gedung Capitol.
Pria yang telah diidentifikasi bernama Floyd Ray Roseberry ini diketahui merupakan pendukung Trump dan pernah mengikuti protes pemilu pada November 2020. Dia diketahui tidak senang dengan pemerintahan saat ini.
1. Tidak ditemukan bom di mobil
Melansir dari Reuters, ancaman Roseberry dilakukan dengan memberitahu petugas bahwa dia membawa bom sambil memegang barang yang mirip detonator bom. Kepolisian mencoba menghentikan aksi itu dengan melakukan negosiasi agar tidak terjadi hal berbahaya. Negosiasi berlangsung selama beberapa jam sebelum akhirnya Roseberry keluar dari mobil dan menyerah.
Setelah berhasil diamankan polisi memeriksa kendaraannya, tidak menemukan bom seperti yang dikatakan pengancam, tapi menemukan bahan yang dicurigai bisa digunakan untuk membuat bom. Kepolisian meyakini bahwa tindakan itu dilakukan sendirian, tapi belum mengetahui rincian motif tindakan tersebut. Polisi juga telah memeriksa rumah Roseberry di North Carolina.
Saat melakukan negosiasi Roseberry melakukan siaran langsung melalui Facebook menyampaikan permusuhan terhadap Presiden Joe Biden dan mengeluh mengenai sikap pemerintah, meminta semua anggota demokrat mundur. Dia mengatakan akan melakukan "revolusi" dan siap mati dalam aksi ini. Profil Facebook Roseberry telah dihapus oleh media sosial itu.
Berdasarkan informasi dari putra Roseberry, bahwa ayahnya tidak puas dengan hasil pemilu 2020 dan mengatakan ingin melakukan perubahan. Putra Roseberry memberitahu bahwa neneknya belum lama meninggal, yang mungkin memicu rasa frustasinya. Informasi dari mantan istrinya, Crystal, diketahui bahwa Roseberry memiliki skizofrenia dan pernah mengancam Crystal dengan senjata api.
2. Beberapa bangunan dievakuasi
Melansir dari CNN, ancaman yang dibuat oleh Roseberry membuat polisi harus menutup jalan di sekitar dan mengevakuasi orang-orang di dua gedung Perpustakaan Kongres, Jefferson dan Madison. Gedung Kantor Cannon dan Mahkamah Agung juga dievakuasi.
Staf di gedung Madison dan Jefferson diberitahu tentang evakuasi melalui pesan email diminta unuk tetap tenang dalam pemindahan, dan diminta untuk tidak keluar menuju First Street. Mereka yang berada di Cannon dipindahkan ke Gedung Longworth menggunakan terowongan bawah tanah di Kompleks Capitol.
Saat ancaman dilakukan anggota Senat dan DPR AS tidak sedang bersidang, sebagian besar anggota sedang tidak berada di Capitol.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi telah merespons insiden ancaman bom tersebut, dia menyampaikan terima kasih kepada petugas yang berhasil menjaga keamanan Capitol. Insiden itu juga telah diketahui Presiden Biden, menurut pejabat di Gedung Putih Biden sedang menerima perkembangan dari aksi ancamam tersebut.
3. Roseberry merupakan pendukung Trump
Menurut tetangga, Roseberry adalah pendukung Republik, terkadang mengenakan topi kampanye Trump untuk menunjukkan dukungannya. Dia diketahui mengikuti protes pemilu pada 14 November di Washington yang dihadiri ribuan pendukung Trump, menuduh kecurangan pemilu. Roseberry di Facebook sering mengunggah dukungan untuk Trump dan video dari "Million MAGA March", yang merupakan aksi protes pendukung Trump.
Melansir dari Associated Press, kerusuhan pendukung Trump yang menentang hasil pemilu pada 6 Januari di ibu kota AS telah menyisakan ketegangan meski telah delapan bulan berlalu. Sehari sebelum ribuan pendukung Trump menyerbu Capitol, ditemukan bom pipa di di kantor Komite Nasional Demokrat dan Komite Nasional Partai Republik di Washington. Belum ada yang ditangkap terkait bom tersebut.
Insiden pada hari Kamis merupakan yang ketiga kalinya petugas merespons ancaman yang dilakukan dalam beberapa minggu terakhir. Para pejabat saat ini dilaporkan gelisah karena adanya rencana unjuk rasa pada bulan September.