Ilustrasi TikTok. IDN Times/Arief Rahmat
Sebelumnya diberitakan IDN Times, di tengah Perintah Eksekutif agar saham TikTok dibeli perusahaan asal Tiongkok, perusahaan Tiongkok itu menolak proposal yang diajukan oleh Microsoft. Mereka lebih memilih bermitra dengan Oracle. Keputusan itu dinilai mencurigakan karena Microsoft memiliki rekam jejak yang baik perihal keamanan.
Ahli media di Universitas Swinburne, Belinda Barnet, menduga TikTok ditekan oleh Trump untuk bermitra dengan Oracle, karena kedekatan bos Oracle dengan Trump.
“Saya menduga Oracle bisa memenangkan (pembelian TikTok) karena perusahaan itu memiliki hubungan dekat dengan Trump. Memang Oracle sebuah perusahaan teknologi besar, tapi tidak menyamai dan memiliki kekuatan seperti Microsoft. Ini jelas-jelas merupakan instruksi langsung kepada perusahaan yang bersangkutan," ungkap Barnet dan dikutip harian Sydney Morning Herald (SMH).
Di sisi lain, TikTok resmi melayangkan gugatan hukumnya lantaran Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk melarang operasionalnya di AS. Namun, selain perusahaan, salah seorang pegawai TikTok juga menggugat Trump ke pengadilan federal.