Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi (Unsplash.com/Marek Studzinski)

Jakarta, IDN Times - Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengungkap skema korupsi hampir 40 juta dolar as atau Rp624 miliar pada Sabtu (27/1/2024). Dana itu semula dialokasikan untuk membeli sekitar 100 ribu mortir yang digunakan perang melawan Rusia.

Lima orang telah didakwa, dengan satu orang ditahan saat mencoba melintasi perbatasan Ukraina. Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman 12 tahun bui. 

1. Dana ditransfer ke rekening luar negeri

ilustrasi (Twitter.com/Defense of Ukraine)

Investigasi dilakukan mulai Agustus 2022, ketika pejabat menandatangani kontrak pembelian peluru senilai 39,6 juta dolar (Rp624 miliar) dengan perusahaan senjata Lviv Arsenal.

Dilansir Associated Press, karyawan seharusnya mentransfer dana tersebut ke bisnis yang terdaftar di luar negeri kemudian mengirim amunisi ke Ukraina. Namun barang tersebut tidak pernah dikirim.

"Uangnya malah dikirim ke berbagai rekening di Ukraina dan Balkan," kata penyelidik.

Jaksa Agung mengatakan, dana tersebut kini telah disita dan akan dikemblikan ke anggaran pertahanan negara.

2. Orang-orang yang berpartisipasi dalam korupsi

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di