Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-30 at 11.06.49.jpeg
Raker Menlu RI dengan Komisi I DPR RI (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Intinya sih...

  • Pemerintah dianggap abai atas kasus PMI di Kamboja

  • Pertanyakan langkah konkret Kemlu dalam menangani permasalahan ini

  • Menlu jawab penanganan kasus di Kamboja harus dilakukan menyeluruh

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin, mencecar Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono terkait Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terlibat kasus penipuan di Kamboja.

Nurul mengatakan, banyak PMI yang terkena penipuan di Kamboja belakangan ini. Menurut dia, kondisi mereka sangat memperihatinkan. Sebab, PMI yang terkena kasus penipuan itu berasal dari kalangan terdidik.

"Pak ini yang penipuan kerja warga negara Indonesia di Kamboja Pak, ini kan sangat memprihatinkan," kata Nurul Arifin saat rapat bersama Menlu Sugiono di Komisi 1 DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/6/2025).

"Dan terjadinya di kalangan anak-anak muda yang bukan yang tidak berpendidikan tapi berpendidikan," sambungnya.

1. Pemerintah dianggap abai atas kasus ini

Raker Menlu RI dengan Komisi I DPR RI (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Ia pun heran karena sikap pemerintah khususnya Kementerian Luar Negeri terkesan seperti mengabaikan fenomena ini. Padahal, mereka terjebak dalam penipuan. Banyak di antara PMI menjadi petugas admin untuk judi online.

"Kayaknya kok kita careless sehingga membuat warga negara sendiri itu masuk ke dalam perangkap di Kamboja, perbatasan Myanmar, dan lain sebagainya," kata Legislator Fraksi Partai Golkar itu.

2. Pertanyakan langkah konkret Kemlu

Raker Menlu RI dengan Komisi I DPR RI (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Nurul lantas mempertanyakan apa yang telah ditempuh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk menangani permasalahan ini. Ia juga bertanya upaya mitigatif apa yang telah dilakukan Kemlu untuk menghindari penipuan-penipuan seperti yang dialami para PMI di Kamboja.

"Ini apa yang dilakukan Kementerian Luar Negeri supaya mereduksi, supaya mereka itu tidak terjeblos dalam penipuan penipuan seperti itu, edukasinya seperti apa," tanya Nurul.

3. Menlu jawab penanganan kasus di Kamboja

Menteri Luar Negeri Sugiono dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta (IDN Times/Amir Faisol)

Dalam rapat itu, Sugiono mengatakan, penyelesaian masalah warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja yang terjerumus penipuan penipuan kerja harus ditangani menyeluruh. Menurutnya, penanganan kasus ini harus dilakukan dari hulu ke hilir.

Kementerian Luar Negeri mencatat sepanjang 2021-2025 sudah ada 7.600 kasus online scammer, paling tinggi terjadi di Kamboja dengan total mencapai 4.300 orang yang terjebak dalam kasus ini, disusul Myanmar sebanyak 1.300 orang.

Tak hanya itu, dari jumlah tersebut 1.508 kasus berurusan dengan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Perlu dilakukan secara komprehensif mulai dari hulu sampai mereka ataupun para calon pencari kerja ini tiba di tujuannya masing-masing," kata dia.

Editorial Team

EditorSunariyah