Dilansir Reuters, Sik dipukul oleh Ozalan karena pidatonya yang menuduh AKP sebagai "teroris". Pemukulan kemudian diikuti puluhan anggota lainnya yang ikut berkelahi, sebagian berusaha menahan yang lain. Darah berceceran di anak tangga putih podium pembicara.
"Kami tidak terkejut kamu menyebut Can Atalay sebagai teroris, sebagaimana kamu menyebut semua orang yang tidak berpihak pada kamu. Namun, teroris terbesar adalah mereka yang duduk di kursi ini," kata Sik kepada anggota parlemen AKP.
Sidang dihentikan selama lebih dari tiga jam akibat perkelahian itu. Dalam pemungutan suara, Sik ditegur atas pernyataannya terhadap AKP, Ozalan juga ditegur atas serangan fisik.
"Anggota parlemen memukul anggota parlemen lainnya, bahkan perempuan. Ini tidak dapat diterima," kata Ozgur Ozel, pemimpin oposisi utama CHP.
"Jelas bahwa mereka datang dengan persiapan dan perencanaan yang matang. Mereka mencoba membungkam suara dan ucapan kami dengan tekanan, kekerasan, dan kekerasan," kata Gulistan Kocyigit, ketua kelompok Partai DEM Pro Kurdi Gulistan Kocyigit, yang juga dipukul.
Perkelahian di parlemen Turki juga terjadi dua bulan lalu, yang melibatkan anggota parlemen AKP dengan anggota parlemen Partai DEM terkait penahanan dan penggantian seorang wali kota Partai DEM di bagian tenggara karena diduga memiliki hubungan dengan militan.