Antisipasi Bencana Nuklir, Kepala PLTN Ukraina Kunjungi Rusia

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), pada Kamis (22/12/2022), bertemu dengan pejabat dari militer Rusia dan perusahaan energi di Moskow.
Dilansir Associated Press, pertemuan itu bertujuan untuk mencapai kesepakatan terkait zona demiliterisasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia milik Ukraina yang dikuasai militer Rusia.
Dalam pertemuan itu, perusahaan Rusia yakni Rosatom, menggambarkan bahwa diskusi mengenai langkah-langkah untuk melindungi PLTN Ukraina itu sebagai hal yang substantif, berguna, dan jujur.
1. Demiliterisasi di sekitar PLTN penting untuk hindari bencana nuklir
Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, mengindikasikan bahwa ke depannya akan ada lebih banyak negosiasi bersama Rusia untuk mencegah bencana nuklir.
“Sangat penting bahwa zona tersebut hanya berfokus pada pencegahan kecelakaan nuklir, Saya melanjutkan upaya saya menuju tujuan ini dengan rasa sangat mendesak," kata Grossi, dikutip dari Associated Press.
Pertemuan terjadi sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi Washington D.C. Itu merupakan perjalanan keluar negeri pertama Zelenskyy sejak invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung selama 10 bulan.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengunjungi pasukan Rusia di garis depan di Ukraina, kata laporan militer Rusia pada Kamis.
Sementara, melalui video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, Shoigu terlihat memeriksa markas pasukan sementara di suatu galian dan berbicara dengan komandan militer.
Sebelum berangkat ke Washington, Zelenskyy juga menemui pasukan Ukraina di kota Bakhmut di wilayah timur. Pertempuran di wilayah itu belakangan menjadi intens.
Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak pernah terlihat mengunjungi garis depan militernya. Namun, menurut surat kabar Rossiyskaya Gazeta, Putin sempat berkunjung ke markas komandonya di wilayah yang dikuasai di Ukraina pada pekan lalu.
Selama lebih dari tiga bulan, IAEA telah mendesak Rusia dan Ukraina untuk menyetujui pendirian zona aman di sekitar PLTN terbesar di Eropa itu. Provinsi Zaporizhia dan wilayah sekitar pembangkit sering terjadi penembakan dari pasukan Kiev maupun Moskow.