Jakarta, IDN Times - Virus corona baru atau COVID-19 sudah menelan sudah 26 nyawa di Iran. Ini merupakan kasus kematian terbanyak akibat virus corona, di luar Tiongkok. Total, ada 245 orang yang terinfeksi virus yang belum ada penangkalnya itu, termasuk beberapa pejabat senior Iran.
Dengan banyaknya korban jiwa itu, pihak berwenang Iran membatalkan salat Jumat di negara itu. TV milik pemerintah Iran melaporkan, pembatalan salat Jumat berlaku di 23 ibu kota provinsi di Iran, termasuk di Teheran dan kota-kota suci Muslim Syiah, Qom dan Mashhad juga daerah lain yang terinfeksi.
Tingkat kematian akibat COVID-19 di Iran mencapai sekitar 10 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tempat lain yang hanya sekitar 3 persen. Iran mengumumkan kasus pertamanya pada 19 Februari lalu.