Pemilu di TPS Frankfurt (dok. pribadi/Anne Yaa)
Dhea Lubis, WNI asal Medan, mengaku baru pertama kali mengikuti Pemilu di luar negeri. Namanya telah terdaftar sebagai pemilih di Medan pada Pemilu 2019 lalu. Saat mendaftar Pemilu di Jerman, namanya masuk DPTb.
Perempuan yang sedang mengikuti program ausbildung (sekolah vokasi) sebagai perawat ini mendapatkan jadwal memilih pada pukul 14.00-18.00 waktu setempat. Saat tiba di TPS Frankfurt, Dhea kaget dengan antusiasme WNI. Dari tempat tinggalnya di Stuttgart, Dhea membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan untuk sampai ke lokasi pemilu.
"Gak nyangka sebanyak ini orang Indonesia di Jerman. Saya kira Pemilu di Jerman gak harus antre karena yang milih gak sebanyak di Indonesia. Ternyata antreannya mengular," tutur Dhea Lubis.
"Saya antre di luar gedung TPS sekitar 2 jam dan kedinginan juga. Di dalam harus registrasi terlebih dahulu dengan menunjukkan paspor, izin tinggal, dan surat undangan. Setelah itu antre lagi untuk dipanggil ke bilik suara. Sebelum ke bilik suara harus daftar lagi," tambah Dhea.
Semua data, kata Dhea, dicocokkan sebelum akhirnya mendapatkan surat suara untuk dicoblos. Bikin kagetnya lagi, ia disuruh memilih anggota DPR RI, tetapi tidak satu pun dari calon tersebut yang ia kenal. Hal ini cukup menyulitkan Dhea. Menurutnya, proses Pemilu di Jerman lebih ribet daripada Pemilu di Indonesia. Untungnya, ia tetap semangat menggunakan hak pilih.