ilustrasi foto Piramida di Mesir. Unsplash.com/Leonardo Ramos
Sebagai kota kuno, Memphis diketahui merupakan salah satu yang terbesar dan paling berpengaruh di dunia selama hampir 3.000 tahun. Ada lebih dari 38 piramida di Memphis, termasuk Piramida Agung Giza serta berbagai peninggalan kuno lainnya yang melimpah. “Seolah-olah di mana pun Anda menggali di sana, anda akan menemukan sesuatu,” kata Gayle Gibson, salah satu ahli Mesir Kuno asal Kanada, kepada Global News.
Kritikus mengatakan bahwa jalan raya baru berarti menandakan peningkatan jumlah kendaraan yang lewat dan peningkatan polusi udara yang dapat mempengaruhi piramida. Mereka juga mengkhawatirkan adanya harta karun yang belum ditemukan mungkin tidak akan pernah bisa ditemukan. “Memphis telah lama diabaikan, bahkan oleh para ahli Mesir Kuno karena itu adalah situs yang rumit untuk digali,” kata ahli Mesir lainnya.
Jalan raya yang kini tengah dibuat sebenarnya merupakan proyek lanjutan yang dulu pernah digagas di tahun 1994, pada era kepemimpinan Hosni Mubarak. Tetapi, rencana itu ditangguhkan berkat intervensi dari UNESCO dan protes internasional.
Mantan pejabat senior UNESCO Sail Zulficar, yang pada waktu itu memimpin protes, mengatakan dia sangat terperangah ketika mendengar proyek itu kini akan dilanjutkan. “Seolah-olah semua pekerjaan yang telah saya lakukan 25 tahun lalu kini dipertanyakan,” kata Zulficar.
Zulficar mengatakan ada zona penyangga di sekitar situs warisan dunia yang memungkinkan beberapa konstruksi, tetapi ada protokol yang harus diikuti. “Ada studi dampak lingkungan yang dilakukan sebelumnya,” katanya. “Dan jika studi lingkungan negatif, dan mengatakan bahwa hal itu dapat merusak situs, itu harus dihentikan."