Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/Keith Zhu

Tehran, IDN Times - Warga Iran sedang memperingati 40 tahun Revolusi Islam pada Senin (11/2) waktu setempat. Revolusi yang mencapai puncak pada 1979 itu merupakan akumulasi dari berbagai protes selama kurang lebih satu tahun. Ini mengubah wajah Iran dari monarki yang dekat dengan Barat menjadi negeri konservatif dimana Islam diposisikan sebagai prinsip utama.

Revolusi 1979 juga berdampak pada relasi antara Tehran dengan mayoritas negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Sejak pemimpin Islam Syiah, Ayatollah Ruhollah Khomeini mengambil alih, Iran mendeklarasikan permusuhan terhadap Amerika Serikat. 

1. 'Death to America' jadi slogan revolusi

unsplash.com/Keith Zhu

Salah satu yang jadi ciri khas Revolusi 1979 adalah slogan 'Death to America' atau 'Kematian Bagi Amerika'. Di dalam Bahasa Persia, kalimat sesungguhnya adalah Marg bar Amrika. Detik-detik setelah Reza Shah Pahlevi digulingkan, ratusan rakyat memadati depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tehran.

Mereka meneriakkan slogan tersebut untuk menyatakan rasa tidak suka terhadap pemerintah di Washington karena menilai mereka menjadikan Reza Shah Pahlevi sebagai boneka dan menyengsarakan warga Iran.

Selain 'Death to America', slogan lainnya yang juga populer di Iran adalah 'Death to Israel'. Ini karena mereka melihat Israel sebagai kawan dekat Amerika Serikat di Timur Tengah dan keberadaannya mengancam.

2. 40 tahun kemudian, warga Iran masih meneriakkan 'Death to America'

Editorial Team

Tonton lebih seru di