Yair Lapid yang menjabat sebagai Perdana Menteri Israel, bersumpah tidak akan berpartisipasi dalam penyelidikan AS atas penembakan fatal Shireen Abu Akleh yang meninggal di usia 51 tahun. Dia menggemakan pernyataan dari Menteri Pertahanan Benny Gantz.
Melansir Associated Press, belum ada rincian tentang kapan penyelidikan AS akan dimulai dan apa konsekuensi dari penyelidikan itu. Namun tindakan AS terhadap sekutu untuk melakukan investigasi tersebut, merupakan langkah yang langka.
Bahkan bisa disebut belum pernah terjadi sebelumnya, karena akan mengancam hubungan erat antara Tel Aviv dan Washington, DC.
Keputusan AS itu tidak hanya disambut dengan suka oleh keluarga jurnalis yang terbunuh, tapi juga oleh Otoritas Palestina. Palestina berjanji bakal bekerja sama sepenuhnya dalam investigasi yang diluncurkan AS.
"Keputusan ini, meski terlambat, mencerminkan lahirnya keyakinan Amerika karena tidak adanya penyelidikan serius oleh Israel. (Investigasi mereka) tidak lebih dari upaya untuk menutupi para penjahat," kata Kementerian Luar Negeri Palestina.