Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mewanti-wanti kelompok Taliban agar tak mengganggu proses penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Sekitar 30 ribu pasukan AS yang bertugas di Afghanistan akan ditarik pada 31 Agustus 2021. Biden berjanji akan memastikan semua proses tersebut terealisasi di bawah kepemimpinannya.
Stasiun berita Al Jazeera, Minggu (15/8/2021) melaporkan, untuk memuluskan rencana penarikan pasukan dari Afghanistan, Biden memberikan lampu hijau untuk pengerahan 5.000 tentara. Hal itu lantaran kelompok militan Taliban tak menghormati perjanjian damai dan justru pelan-pelan kembali menguasai wilayah di Afghanistan. Pada Sabtu, 14 Agustus 2021, Taliban berhasil menguasai kota keempat terbesar di Afghanistan, Mazar-i-Sharif
Hal itu menimbulkan ketakutan bagi warga Afghanistan sehingga mereka memutuskan untuk kabur dan meninggalkan negara itu. Sementara, Presiden Ashraf Ghani kini masih berada di Kabul.
"Saya merupakan presiden keempat AS yang memimpin kehadiran pasukan AS di Afghanistan. Saya tidak akan membiarkan penarikan ini justru berubah menjadi perang yang kelima," ujar Biden ketika memberikan keterangan pers pada Sabtu kemarin.
Ia juga menjelaskan, penarikan pasukan AS dari Afghanistan merupakan bagian dari realisasi kesepakatan yang diteken oleh pendahulunya Donald Trump dengan petinggi Taliban. Akibatnya, kata Biden, kekuatan militer yang dimiliki oleh Taliban semakin kuat. Mengapa ia berpendapat demikian?