Serangan pesawat nirawak AS di Afghanistan dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2021. Serangan itu menargetkan jaringan anggota ISIS-K yang telah melakukan ledakan bom bunuh diri di bandara Kabul yang padat.
Saat itu, komandan tertinggi AS mengatakan bahwa serangan yang diluncurkan telah "benar" ketika media seperti The Washington Post dan New York Times melaporkan bahwa korban yang meninggal adalah warga sipil, termasuk anak-anak.
Kini, militer AS mengakui kebenaran investigasi independen yang telah diluncurkan oleh media.
Dilansir dari NPR, Jenderal Korps Marinir Kenneth F. McKenzie yang menjabat sebagai Kepala Komando Pusat AS menjelaskan "penyelidikan kami sekarang menyimpulkan bahwa serangan itu adalah kesalahan yang tragis," katanya.
Serangan pesawat nirawak jenis Reaper dengan rudal Hellfire, dilaporkan telah membunuh Zemari Ahmadi, seorang pekerja kemanusiaan Nutrition and Education International yang memiliki basis di California. Selain membunuh Ahmadi, ada sembilan korban lain termasuk tujuh orang anak-anak.