Ilustrasi White House (Unsplash/Stephen Walker)
Terkait peringatan AS, Adeyemo telah memberi surat kepada asosiasi bisnis Turki (TUSIAD). Perusahaan dan bank Turki dinyatakan dalam kondisi berbahaya karena terancam terjerat sanksi Washington.
Pada Selasa (23/8/2022), TUSIAD mengatakan bahwa pesan dari AS telah disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan Turki.
"Setiap individu atau entitas yang memberikan dukungan material kepada orang-orang yang ditunjuk AS juga berisiko terkena sanksi AS," tulis Adeyemo.
"Bank-bank Turki tidak dapat berharap untuk menjalin hubungan yang sesuai dengan bank-bank Rusia yang terkena sanksi dan mempertahankan hubungan yang sesuai dengan bank-bank global utama serta akses ke dolar AS dan mata uang utama lainnya," lanjutnya.
Adapun kerja sama ekonomi yang disetujui oleh Putin dan Erdogan adalah meminta Bank Turki untuk memperluas sistem pembayaran melalui Mir (bank sentral) Rusia.
Sampai saat ini, belum ada pejabat Turki yang menanggapi pesan dari Adeyemo.
Adapun kerja sama yang lebih luas dengan Rusia mampu mendongkrak ekonomi Turki yang sedang jatuh. Apalagi negara tersebut akan mengadakan pemilihan umum pada 2023.