Jakarta, IDN Times – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pete Hegseth, membantah bahwa serangan negaranya ke Iran pada Minggu (22/6/2025) bertujuan untuk mengganti rezim di Teheran.
“Misi ini bukan dan tidak akan pernah ada kaitannya dengan pergantian rezim,” ujar Hegseth dalam konferensi pers bersama Ketua Kepala Staf Gabungan Angkatan Udara Jenderal Dan Caine, seperti dilansir Anadolu Agency.
Pernyataan itu disampaikan setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan bahwa militer AS telah melakukan serangan yang “sangat berhasil” terhadap tiga lokasi nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Esfahan. Serangan ini dilatarbelakangi meningkatnya kekhawatiran akan potensi konflik yang lebih luas di kawasan.
“Trump mengizinkan operasi presisi untuk menetralisir ancaman terhadap kepentingan nasional yang ditimbulkan oleh program nuklir Iran, sekaligus untuk membela pasukan kita dan sekutu, termasuk Israel,” jelas Hegseth.
