AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dalam Pertukaran Tahanan

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) akan membebaskan Alex Saab, sekutu dekat Presiden Venezuela Nicolas Maduro, dalam kesepakatan pertukaran tahanan dengan Venezuela, yang diumumkan pada Rabu (20/12/2023). Sebagai imbalannya Venezuela membebaskan 10 warga AS dan sedikitnya 20 tahanan yang terkait dengan oposisi.
Kesepakatan pertukaran tahanan ini dimediasi oleh Qatar, yang diminta oleh kedua belah pihak untuk membantu meningkatkan hubungan.
Selama beberapa tahun terakhir AS sudah melakukan beberapa pertukaran tahanan dengan Venezuela. Kesepakatan paling menonjol pada bulan Oktober 2022 untuk tujuh orang AS, termasuk lima eksekutif perusahaan minyak Citgo, dengan imbalan pembebasan dua keponakan istri Maduro yang dipenjara di AS atas kasus narkoba.
1. AS menangkap warga Venezuela atas tuduhan pencucian uang
Dilansir Associated Press, Saab ditangkap AS pada tahun 2020 saat sedang menuju Iran untuk menegosiasikan kesepakatan minyak atas nama pemerintah Maduro. Dia ditahan atas tuduhan pencucian uang dengan skema suap yang diduga menyedot 350 juta dolar AS (Rp5,4 triliun) melalui kontrak negara untuk membangun perumahan yang terjangkau bagi Venezuela.
Rekan Maduro ini sebelum penangkapan telah dijatuhi sanksi oleh Departemen Keuangan AS karena diduga menjalankan skema yang melibatkan orang dekat Maduro dan uang dari kontrak impor makanan pada saat terjadi kelaparan dan kekurangan pangan di Venezuela.
Pemerintahan Maduro berpendapat bahwa Saab sebagai diplomat Venezuela berhak mendapat kekebalan dari tuntutan pidana atas hukum internasional. Namun, pengacaranya pada tahun lalu mengatakan Saab diam-diam bekerja sama dengan Badan Pemberantasan Narkoba AS, dengan membantu mengurai korupsi di lingkaran dalam Maduro dan setuju untuk kehilangan uang ilegal dari kontrak negara yang korup.
Pemebebasan itu dipandang Venezuela sebagai simbol kemenangan yang dicapai melalui diplomasi damai.