Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi (Unsplash.com/Steve Harvey)
ilustrasi (Unsplash.com/Steve Harvey)

Jakarta, IDN Times - Militer Amerika Serikat (AS) dikabarkan berencana menempatkan pesawat bomber B-52 yang berkemampuan nuklir di Australia. Kabar itu muncul pada Senin (31/10/2022) dan pesawat bomber akan ditempatkan di pangkalan terpencil di Australia bagian utara.

Pengamat menilai penempatan bomber strategis milik AS di Australia itu sebagai kewaspadaan akibat meningkatnya ketegangan hubungan dengan China. Selain itu, pangkalan militer Australia utara juga sudah kerap menjadi tempat latihan bersama marinir AS dengan tentara Australia.

1. Ada enam bomber yang akan ditempatkan

Fasilitas khusus akan dibuat untuk menempatkan pesawat bomber B-52 milik AS di Australia. Diperkirakan fasilitas itu akan didirikan di pangkalan terpencil Angkatan Udara Australia di Tindal, sekitar 300 kilometer selatan Darwin.

Melansir Reuters, salah satu sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan Washington akan menempatkan hingga enam bomber B-52, jenis pesawat pengebom yang berkemampuan nuklir.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan bahwa negaranya telah terlibat kerja sama aliansi pertahanan dengan AS dari waktu ke waktu.

"Ada kunjungan, tentu saja, ke Australia, termasuk di Darwin, yang memiliki Marinir AS, tentu saja, secara bergilir ditempatkan di sana," kata Albanese.

2. AS telah menganggarkan lebih dari Rp200 miliar

Rencana awal penempatan pesawat pengebom B-52 milik AS di Australia itu pertama kali dilaporkan oleh ABC. Partai Buruh yang berkuasa di pemerintahan saat ini, telah mengunci rencana itu yang telah dimulai sejak pemerintahan koalisi sebelumnya.

Melansir The Guardian, Departemen Pertahanan AS sendiri telah menganggarkan 14,4 juta dolar atau sekitar Rp224,5 miliar untuk operasi skuadron dan fasilitas pemeliharaan di Tindal.

Fasilitas tersebut diperlukan untuk mendukung operasi strategis dan untuk menjalankan latihan 15 hari selama musim kemarau Northern Territory untuk skuadron B-52 yang akan dikerahkan.

Matt Keogh, Menteri Personel Pertahanan Australia, mengatakan bahwa rotasi pengebom B-52 tidak akan mengobarkan ketegangan dengan China. Dia menekankan yang paling penting bahwa Australia mampu membangun hubungan interaksi komunikasi yang baik dengan AS untuk menumbuhkan aliansi yang kuat.

3. Langkah AS disebut peringatan bagi China

ilustrasi (Pixabay.com/Military_Material)

Pesawat pengebom B-52 milik AS adalah pesawat pengebom berat jarak jauh. Pesawat tersebut juga dapat melakukan pengawasan laut dan operasi anti-kapal. AS telah mengandalkan pesawat pengebom yang berkemampuan nuklir itu selama lebih dari 60 tahun.

Melansir ABC, Becca Wasser dari Center for New American Security mengatakan menempatkan B-52 di Australia adalah peringatan bagi China. Ini karena kekhawatiran yang tumbuh karena Beijing diduga sedang mempersiapkan serangan terhadap Taiwan.

"Memiliki pesawat pengebom yang dapat menjangkau dan berpotensi menyerang daratan China bisa menjadi sangat penting dalam mengirimkan sinyal ke China bahwa tindakannya atas Taiwan juga dapat berkembang lebih jauh," kata Wasser.

Departemen Pertahanan Australia masih menolak memberikan komentar ketika ditanya kapan bomber B-52 AS akan mulai ditempatkan di Tindal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team