Bendera Nikaragua. (Unsplash.com/Caitlyn Wilson)
Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan, mengatakan mereka dibebaskan atas dasar kemanusiaan.
“Tidak seorang pun boleh dipenjara karena menjalankan hak-hak dasar mereka untuk berekspresi, berasosiasi, dan menjalankan agama mereka dengan damai,” kata Sullivan, dikutip dari Associated Press.
Wakil Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Belahan Barat, Eric Jacobstein, mengatakan pemerintah Nikaragua tidak menerima apa pun sebagai imbalan atas pembebasan dan AS tidak akan merubah pandangannya terhadap pemerintahan Ortega.
"Meskipun tekanan itu sendiri sudah konsisten, perencanaan dan pelaksanaan pembebasan ini berlangsung cepat, dan kami bekerja cepat untuk memfasilitasi perjalanan orang-orang ini dan benar-benar memastikan keselamatan mereka di setiap langkah perjalanan," kata Jacobstein, menambahkan negara itu masih terus menahan orang-orang secara tidak adil.
Presiden Guatemala, Bernardo Arevalo, setuju negaranya menjadi tuan rumah bagi mereka yang ingin mengajukan permohonan masuk ke AS.
"Orang-orang ini tiba di Guatemala dengan selamat dan sukarela. Kami berterima kasih kepada Presiden Bernardo Arevalo dan pemerintahannya atas upaya dan dukungan mereka dalam menyambut mereka," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada Kamis (5/9/2024),